Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Wajib Baca..! Berikut ini Kelebihan dan Keuntungan Jadi Affiliator dibandingkan Dropshiper.

Nissamaheswary.com - Dalam dunia bisnis online, istilah dropshipper dan affiliator tentu sudah tidak asing lagi. Keduanya adalah model bisnis yang sering dimanfaatkan untuk mendapatkan penghasilan melalui internet. 

Perbandingan Affilaitor dibandingkan Dropshiper.

Namun, meskipun keduanya memungkinkan untuk mendapatkan keuntungan tanpa harus menyimpan stok barang, ada beberapa perbedaan signifikan antara dropshipper dan affiliator, terutama dalam hal cara kerja, risiko, serta potensi keuntungan. 

Pada artikel ini, kita akan membahas kelebihan dan keuntungan menjadi affiliator dibandingkan menjadi dropshipper.

1. Skema Kerja yang Lebih Sederhana

Sebagai affiliator, tugas Anda hanya fokus pada promosi produk, baik melalui media sosial, blog, atau video di platform seperti YouTube dan TikTok. 

Anda tidak perlu menangani pesanan, pengiriman, atau komplain dari pelanggan. Berbeda dengan dropshipper, yang tidak hanya bertugas mempromosikan, tetapi juga harus mengurus pesanan dan memproses pengiriman dengan supplier.

Sebagai dropshipper, Anda bertindak sebagai perantara yang membeli produk dari supplier dan menjualnya kembali kepada pelanggan. Hal ini berarti ada proses tambahan yang harus dilalui, termasuk menunggu pengiriman, memantau stok produk, dan mengelola pesanan.

Proses ini tentunya memerlukan lebih banyak waktu dan upaya dibandingkan menjadi affiliator yang hanya fokus pada promosi.

2. Produk Tidak Perlu Diberi Markup yang Tinggi.

Sebagai dropshipper, Anda biasanya mendapatkan produk dari supplier dengan harga grosir, namun tetap perlu menaikkan harga (markup) agar bisa mendapatkan keuntungan. Markup ini bisa membuat harga produk lebih mahal untuk konsumen akhir. 

Tingginya harga seringkali menjadi penghalang bagi pelanggan untuk melakukan pembelian, terutama jika mereka menemukan produk yang sama dengan harga lebih murah di tempat lain.

Sebaliknya, affiliator tidak perlu khawatir tentang harga markup. Anda akan mendapatkan komisi dari setiap produk yang berhasil terjual melalui tautan atau kode afiliasi Anda. 

Komisi ini biasanya berupa persentase dari harga jual produk, sehingga affiliator tidak perlu menaikkan harga produk. Ini menjadikan harga produk yang dipromosikan tetap kompetitif di pasaran, tanpa perlu mengorbankan keuntungan.

3. Minim Risiko dan Modal Awal.

Sebagai affiliator, Anda tidak perlu menyediakan modal besar untuk membeli produk atau stok barang, karena tugas Anda hanya melakukan promosi. Berbeda dengan dropshipper yang sering kali harus menanggung risiko stok kosong dari supplier atau harga yang naik tiba-tiba.

Tidak adanya tanggung jawab untuk mengelola stok barang membuat affiliator lebih leluasa, serta menghindari risiko kerugian finansial akibat produk tidak laku.

Selain itu, sebagai affiliator Anda bisa mempromosikan berbagai produk dari berbagai brand tanpa terikat pada satu supplier saja. Anda dapat memilih produk yang Anda yakini sesuai dengan minat atau kebutuhan audiens Anda, yang tentunya meningkatkan peluang penjualan.

4. Waktu dan Fleksibilitas yang Lebih Luas.

Sebagai dropshipper, ada tuntutan untuk selalu siap merespons pesan pelanggan, mengurus pesanan, dan memantau pengiriman. Hal ini bisa memakan waktu dan sering kali membatasi fleksibilitas. Apalagi jika ada kendala pengiriman atau komplain pelanggan, dropshipper harus berperan aktif untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Sebagai affiliator, Anda bisa bekerja dengan lebih fleksibel. Setelah Anda membuat konten promosi atau video produk, Anda bisa meninggalkannya dan tetap mendapatkan komisi jika ada penjualan melalui tautan afiliasi. Ini memberi Anda keleluasaan untuk bekerja dari mana saja dan kapan saja, tanpa harus mengurus order atau komplain.

5. Potensi Penghasilan yang Lebih Stabil dengan Skema Komisi Berkelanjutan.

Sebagai affiliator, setiap penjualan yang dihasilkan akan langsung memberikan Anda komisi. Komisi ini umumnya berupa persentase yang tetap dari setiap transaksi, dan dalam beberapa kasus, bisa terus berlanjut selama pelanggan tersebut melakukan pembelian melalui tautan afiliasi Anda. 

Dengan sistem ini, affiliator memiliki potensi untuk mendapatkan penghasilan yang stabil tanpa harus memperbarui stok atau merespons pesanan.

Sebaliknya, sebagai dropshipper, penghasilan Anda akan bergantung pada banyak faktor, termasuk markup yang diberikan serta efisiensi proses pesanan. Setiap penjualan dropshipping juga tidak memberikan keuntungan tambahan setelah penjualan pertama, kecuali Anda berhasil mendapatkan pelanggan setia.

Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, terlihat bahwa menjadi affiliator memiliki beberapa keunggulan signifikan dibandingkan menjadi dropshipper. 

Dengan skema kerja yang lebih sederhana, risiko yang lebih minim, fleksibilitas waktu yang lebih luas, serta penghasilan berkelanjutan, affiliator dapat menjadi pilihan yang lebih menarik, terutama bagi Anda yang ingin terjun ke dunia bisnis online tanpa perlu modal besar atau harus menangani operasional yang kompleks.

Tentunya, baik menjadi dropshipper maupun affiliator memiliki tantangan masing-masing, namun bagi Anda yang mengutamakan fleksibilitas dan ingin lebih fokus pada pemasaran, menjadi affiliator bisa menjadi pilihan yang tepat.